Postingan

Self-Healing : Obat Paling Penting dalam Penyembuhan

Gambar
Sebagian besar orang pernah merasa dan mengalami kelelahan emosional dalam berbagai bentuk. Masih ingat pembahasan sebelumnya mengenai Toxic positivity? Seperti yang sudah kita tahu, niatnya temanmu mungkin baik, supaya kamu dapat lepas dari segala emosi negative dengan  melihat aspek-aspek yang perlu kamu syukuri. Tetapi justru kamu malah semakin merasa tertekan mendengarnya. Lalu apa sih hal yang bisa buat kamu merasa lebih baik?   Self-healing untuk Penyembuhan Diri Merasa ‘ngga baik-baik aja’ bukan hal yang dilarang dalam kehidupan, banyak kejadian yang akhirnya membuat kita berada di fase tersebut. Sama seperti luka di kaki saat kecil jatuh dari sepeda, luka yang berada di perasaan dan ingatan pun perlu untuk diobati. Seperti luka yang akan menjadi infeksi jika kamu abaikan, perasaan yang kamu abaikan juga akan menimbulkan berbagai permasalahan lainnya. Dan yang dapat menyembuhkan luka yang kamu miliki adalah diri kamu sendiri. Itulah kenapa setiap orang memilik...

Silent Treatment : diam itu emas?

Gambar
Diam itu emas? Kalo diamnya untuk nyuekin orang lain gimana? Ada lho diam yang ga emas. Namanya silent treatment. Apaan tuh? Singkatnya, silent treatment itu tindakan nyuekin atau diamin orang lain karena marah. Tujuannya buat ngindarin konflik dan buat bikin dia nurutin apa mau kita. Beda sama diam untuk nenangin diri, silent treatment cenderung abusif dan merupakan bentuk kekerasan emosional. Kenapa seseorang dapat melakukan silent treatment? - Menghindarkan diri Orang yang melakukan hal ini cenderung menghindar dari masalah hubungannya. Kenapa? Biasanya mereka "males debat" dan lebih memilih diam. Beberapa kasus juga disebabkan karena mereka tidak tau apa yang mau dibicarakan. - Biar dia kapok Seseorang bisa saja melakukan hal ini bukan karena mereka ingin menghindari masalah. Namun, banyak juga yang menjadikan "cuek" sebagai hukuman pada hubungan, melakukan kontrol, ataupun mengambil kendali pada hubungan tersebut. Oleh karena itu, silent treatment dapat berdamp...

Empathy Gap : Mengapa orang gagal memahami perspektif yang berbeda

Gambar
Pernah merasa teman cerita kalian engga bisa ngertiin perasaan kalian? Atau bahkan misalnya nih, teman kamu curhat, alih-alih nanyain apa yang dia rasain dan berempati sama apa yang dia alami, kamu malah cenderung menyepelekan perasaan temanmu. Kamu justru sibuk mengomentari apa yang seharusnya dia lakuin. " Kalo gue jadi lo ya gue gak mungkin ngelakuin hal itu" kamu bisa bilang gitu, karena kamu lagi ada dalam kondisi stabil dan mampu menguasai diri, tapi belum tentu saat kamu diposisi itu kamu bakal lakuin apa yang kamu bilang tadi. Perbedaan perasaan atau frekuensi membuat teman dekatmu sulit untuk memahami apa yang kalian rasakan. Karena apa yang kalian rasakan belum tentu dirasakan pula oleh teman dekatmu. Hingga menyebabkan kita berpikiran mereka tidak mengerti kita, mungkin juga dalam mengambil keputusan untuk suatu keadaan kita juga saling bertolak belakang atau sulit menerima dari teman dekat. Hal ini dikarenakan emosi dari kedua belah di dalam kondisi yang berbeda d...

PROCRASTINATION : Nunda terus, kapan selesainya?

Gambar
  "Hari ini ada tugas dari guru. Pas pulang sekolah bakal gw kerjain." Pas pulang sekolah "nanti malam aja deh. Capek, baru sampai rumah." Pas malamnya "besok aja deh. Sekarang waktunya tidur." Ngaku aja deh, kalian pasti pernah kan seperti itu. Bahkan sering. Hal yang kalian lakuin itu disebut procrastination atau menunda-nunda pekerjaan. Sering kali, hal ini terjadi karena berbagai alasan. Belum mood ngerjain lah, nunggu waktu produktif lah, atau memilih mengerjakan hal lain yang bahkan bisa dibilang ga penting. Orang yang mengalami hal ini sebenarnya sudah memiliki plan untuk mengerjakan pekerjaannya. Namun mereka berdalih kalau pekerjaan ini bisa dikerjakan nanti. Nah, pas pekerjaan itu sudah mendekati deadline, mereka baru lontang lantung dengan pekerjaannya. "Aduh gimana ya, besok deadline. gw ga sanggup nyelesaiinnya." Dan buruknya, mereka cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka. padahal mereka sendiri yang menunda-nunda pek...

Mengenal Quarter Life Crisis

Pernah merasa cemas tentang masa depan kalian? Atau menanyakan hal yang kalian lakuin itu bener atau ngga? Kalau kalian merasakan itu berarti kalian sedang mengadapi quarter life crisis. Quarter life crisis adalah masa dimana seseorang merasa cemas dan mempertanyakan dirinya dimasa yang akan datang. Biasanya sih, quarter life crisis itu terjadi kepada seseorang diusia 20-30 tahunan. Tapi ga menutup kemungkinan diusia 18 tahun sudah mengalami hal tersebut. Memang pada dasarnya, setiap orang pasti memikirkan hal ini, karena memang wajar. Namun orang yang mengalami QLC ini jika terus-menerus merasakan itu tanpa mau menghadapinya bisa berbahaya bagi kesehatan mental mereka. Karena beberapa orang akan merasakan depresi dan kecemasan berlebihan. Menurut gue, faktor yang sangat mempengaruhi QLC adalah lingkungan dan media sosial. Di sosial media, orang-orang akan membagikan hal-hal yang menyenangkan, pencapaian kerja keras mereka dan hal baik lainnya dibandingkan dengan membagikan saat mereka...

POV : setiap orang memakai kacamata yang berbeda

Gambar
"bukannya aku gila, hanya saja isi kepalaku berbeda dengan isi kepalamu"          Pernah ga si kalian ribut sama teman kalian cuma gara-gara beda pandangan? Misal dalam suatu masalah menurut kamu itu "a", tapi menurut teman kamu itu "b". Sering banget orang-orang berselisih paham cuma karena mereka beda pendapat, apalagi di zaman yang semakin modern seperti sekarang. Bahkan kamu salah satu kata aja bisa bikin orang lain salah paham.           Sudut pandang. Sejak dilahirkan, manusia punya keunikannya masing-masing, ga ada yang sama. Setiap isi kepela manusia dibuat berbeda sama Tuhan. Walaupun kalian punya teman sefrekuensi, ga semua isi kepala kalian sama teman kalian sama. Banyak hal yang bisa mempengaruhi sudut pandang manusia.                   Faktor yang paling mempengaruhi adalah lingkungan. Lingkungan sangat mempengaruhi sudut pandang seseorang. Kalau lingkungannya kotor...

Toxic Positivity : Kalimat yang Memaksa Diri untuk Pura-pura Bahagia

Gambar
  Pernah nggak kalian cerita tentang masalah kalian ke teman atau siapapun itu dan jawaban mereka “kamu harus tetap positif, diluar sana masih banyak yang nggak seberuntung kamu!” . Atau mungkin orang lain cerita ke kamu dan kamu memberikan jawaban seperti itu. “Harus tetap positif dong!” Kalimat tersebut mungkin sudah ngga asing di telinga kita ketika sedang berbagi cerita ke orang lain. Alih-alih mendapat dukungan, tak jarang balasan yang di dapatkan justru malah memaksa kita untuk menyembunyikan emosi negative tersebut. Nah, hal itu yang biasanya disebut sebagai Toxic positivity .   Apa Itu Toxic Positivity? Toxic Positivity adalah ketika seseorang menggunakan pemikiran positif secara berlebihan untuk menyikapi setiap keadaan. Seakan-akan itulah satu-satunya cara menjalani hidup. Toxic positivity datang ketika kita yang tadinya berpikiran positif saat sedang dalam suatu masalah, tapi mengabaikan emosi kita yang justru menjadi racun karena terlalu sering memendam...